Mahasiswa salah satu perguruan tinggi ini awalnya bergabung datang ke butik tersebut selaku kenalan dari penghuni yang tinggal di lantai dua ruko tersebut. Awalnya pelaku hanya mencoba – coba baju dan kosmetik yang ada di butik tersebut saat tutup. Saat merasa bahwa dirinya tak terlihat orang lain sang pelaku mulai beraksi mengambil barang-barang yang kecil sampai baju yang ada di butik tersebut.
Sumber: instagram.com/@omg.indonesia.id
Setelah sang pemilik merasa ada yang hilang, sang pemilik mulai menginterogasi mahasiswa berhijab tersebut. Dan ternyata sang pelaku tidak mau mengakui perbuatan tersebut dengan bersumpah atas nama Al-qur’an, setelah melihat rekaman CCTV yang ada barulah sang pelaku mengakui semua perbuatan pencurian yang dia lakukan.
Sumber: instagram.com/@omg.indonesia.id
Pelaku dituntut untuk mengganti 10 kali lipat dari harga oleh sang pemilik butik dan sang pelaku siap dilaporkan dan di viralkan di social media apabila tidak dapat mengganti barang tersebut. Alhasil sang pelaku setelah diberi waktu untuk mengganti barang tersebut sang pelaku itu menyebarkan fitnah ke teman – temannya bahwa dia dituduh mencuri dan di fitnah, dia juga mengaku sebagai pegawai butik tersebut padahal sang pelaku itu sama sekali bukan pegawai butik.
Sumber: instagram.com/@omg.indonesia.id
Selain malu yang didapatkan, mahasiswi tersebut juga sudah berdosa apalagi sudah bersumpah memakai Al-quran. Miris banget ya!
Nyatanya penampilan tidak selamanya menunjukkan sikap seseorang, yang tampangnya baik memakai hijab pula nyatanya masih bisa mencuri dan sebaliknya luarnya garang bak preman tapi dalamnya baik kayak hello kitty.
Bagaimana tanggapan kalian sahabat Newstijen? Pesan apa yang dapat kalian petik dari peristiwa tersebut?
Pesannya jangan pernah mencuri apalagi ditempat yang ada CCTVnya, berbahaya!
Dan satu lagi, jangan mementingkan hal duniawi yang sifatnya sementara tapi carilah yang lebih utama yaitu jalan menuju surga.
"Banyak orang yang selama hidup hanya memikirkan bagaimana agar hidupnya enak tanpa pernah sekalipun memikirkan bagaimana nanti supaya matinya juga enak"